Search

Beda Serabi Bandung dan Solo, Kue Tradisional yang Tetap Eksis Sampai Sekarang | merdeka.com - merdeka.com

Beda Serabi Bandung dan Solo, Kue Tradisional yang Tetap Eksis Sampai Sekarang Ilustrasi serabi durian. ©Instagram/serabidurianku

Merdeka.com - Indonesia bukan saja dikaruniai kekayaan alam tetapi juga kekayaan kulinernya. Salah satu kuliner Nusantara yang melegenda dan tetap eksis hingga hari ini adalah Kue Serabi. Konon kue serabi ini sudah eksis dari tahun 1923, dan memiliki banyak sebutan, dari Sorabi, Surabi, hingga Srabi.

Ada tiga jenis serabi yaitu serabi original, serabi asin yang sering dicampur dengan oncom dan rasanya sedikit lebih pedas, atau serabi manis dengan kinca atau gula merah. Kue Serabi terbuat dari adonan tepung beras yang dimasak menggunakan tungku tradisional. Tidak heran kalau cita rasa serabi begitu khas.

Minat yang semakin tinggi terhadap Kue Serabi membuat orang berlomba-lomba untuk berinovasi dengan varian baru. Kini Serabi tidak hanya disajikan dengan saus kinca saja tetapi juga saus durian, keju, coklat.

Berbicara mengenai Serabi, Serabi Bandung dan Serabi Solo merupakan yang paling dikenal dan jadi favorit di kalangan pencinta kuliner Nusantara. Dua jenis Serabi ini ternyata punya perbedaan, lho.

1 dari 4 halaman

Serabi Bandung

Kota Bandung merupakan surganya makanan enak. Banyak makanan dari kota ini yang terkenal hingga daerah-daerah lain di Indonesia, Kue Serabi salah satunya. Umumnya, Serabi Bandung terbuat dari tepung terigu, telur dan air kelapa. Teksturnya yang cenderung basah membuatnya berbeda dengan Serabi Solo yang bertekstur lebih kering.

Biasanya Serabi Bandung disajikan dengan saus kinca atau campuran dari gula merah, santan dan daun pandan. Aromanya yang wangi dan rasanya yang manis cocok sekali bersanding dengan kopi pahit di pagi hari sebagai teman membaca koran di teras rumah.

2 dari 4 halaman

Serabi yang Populer di Bandung

Salah satu penjual Serabi yang populer di Bandung adalah Surabi Enhai yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudi, Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Surabi Enhai menyediakan Serabi dengan banyak rasa seperti keju, coklat susu, durian, jagung, oreo, stroberi dan hingga tambahan es krim.

Instagram/serabidurianku

Kalau bosan dengan rasa toping yang manis, di Surabi Enhai juga menyediakan rasa dengan varian gurih maupun pedas seperti serabi dengan toping oncom, sosis, daging ayam, telur kocok, hingga kornet. Tertarik untuk mencoba?

3 dari 4 halaman

Serabi Solo

Jalan-jalan ke Solo jangan lupa untuk mencicipi kenikmatan Serabi khasnya. Berbeda dengan Serabi Bandung, kue khas Solo ini berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan santan. Serabi Solo memiliki pinggiran yang lebih tipis dan kering, namun bagian tengahnya tetap empuk. Rasanya yang gurih dan legit membuat Serabi ini tidak perlu saus kinca.

Cara pembuatan Serabi Solo ini tak terlalu jauh berbeda dengan cara membuat Serabi Bandung. Adonan Serabi Solo diaduk rata, kemudian dituangkan ke loyang tradisional yang terbuat dari tanah liat. Umumnya, Serabi di Solo masih dibuat dengan tungku tradisional.

4 dari 4 halaman

Serabi Populer di Solo

Serabi Solo memang seringnya disajikan kering tidak memakai tambahan toping atau rasa tambahan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai melakukan inovasi untuk membuat rasa Serabi jadi lebih bervariasi.

2019 Merdeka.com

Berbeda dengan Serabi Bandung, kalaupun ada tambahan rasa di Serabi Solo, biasanya hanya potongan kecil nangka, pisang atau meses. Serabi dari Solo yang paling melegenda adalah Serabi Notosuman yang sudah ada sejak tahun 1920-an di Jl. Mohammad Yamin No 28, Solo.

[snw]

Let's block ads! (Why?)



"kue" - Google Berita
February 11, 2020 at 10:50AM
https://ift.tt/2OJ1LSe

Beda Serabi Bandung dan Solo, Kue Tradisional yang Tetap Eksis Sampai Sekarang | merdeka.com - merdeka.com
"kue" - Google Berita
https://ift.tt/32MVXfu
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Beda Serabi Bandung dan Solo, Kue Tradisional yang Tetap Eksis Sampai Sekarang | merdeka.com - merdeka.com"

Post a Comment


Powered by Blogger.