LAMPUNG – Musim buah cempedak masih berlangsung di wilayah Lampung dan Bangka. Buah dengan aroma wangi tersebut, kerap disantap dalam kondisi segar dan diolah menjadi camilan lezat.
Jumadi, pedagang buah cempedak di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung mengaku menjual cempedak asal pulau Bangka. Ciri khas berukuran besar membuat cempedak asal Bangka diminati.
Satu buah cempedak ukuran besar dijual olehnya dengan harga Rp15.000 seberat sekitar setengah kilogram. Sebagian konsumen kerap membeli buah itu untuk dikonsumsi segar, digoreng dan dijadikan lempok.
Sebab kue lempok menjadi kue olahan cempedak yang hanya muncul saat musim buah tersebut. Buah yang matang akan menjadi bahan baku pembuatan lempok beraroma wangi.
Jumadi menyebut pembuatan lempok dilakukan untuk mengawetkan cempedak. Sebab buah cempedak yang matang hanya bertahan maksimal dua pekan. Saat lempok terlalu matang potensi buah membusuk bisa terjadi sehingga lempok jadi pilihan.
Pembeli cempedak untuk membuat lempok disebutnya kerap membeli dalam jumlah banyak. Aroma wangi cempedak menjadi alasan buah itu dibuat lempok.
“Musim buah cempedak diperkirakan masih akan berlangsung hingga pertengahan Maret mendatang, jika ingin membuat lempok bisa memanfaatkan buah yang segar,” terang Jumadi saat ditemui Cendana News, Sabtu (29/2/2020).
Pasokan buah cempedak dari Bangka menurutnya rata-rata masih mencapai 2 ton per pekan. Buah cempedak tersebut didatangkan dengan melalui jalur laut dan darat.
Setelah dibawa dari pulau Bangka buah cempedak tersebut akan didistribusikan ke sejumlah pedagang. Sebab pedagang musiman cempedak hanya muncul ketika pasokan buah itu cukup banyak dari pulau Bangka.
Hasanah, pedagang buah cempedak lainnya mengaku sehari menjual sekitar 100 hingga 250 buah. Jumlah tersebut lebih menurun dibandingkan awal bulan lalu dengan penjualan mencapai 300 hingga 500 buah cempedak.
Pembeli cempedak yang akan membuat lempok kerap memborong buah tersebut. Sebab sejumlah warga yang akan membuat lempok bisa memilih cempedak yang matang.
“Pembuat lempok umumnya ingin merasakan buah cempedak dengan varian menjadi kue,” beber Hasanah.
Vany Nori, warga Teluk Betung menyebut membuat lempok berbahan cempedak. Buah tersebut yang banyak dijual pedagang memiliki aroma wangi sehingga cocok dibuat menjadi lempok.
Kue berbentuk dodol menurutnya kerap ditemui saat ia ada di Bangka tanah kelahirannya. Memiliki rasa gurih, manis dan wangi lempok lezat dinikmati sebagai teman minum teh hangat, kopi.
Bahan yang dibuat menjadi lempok diantaranya cempedak, gula pasir, garam. Perbandingan bahan yang digunakan satu kilogram cempedak dan setengah kilogram gula pasir serta sedikit garam.
Setelah semua bahan disiapkan buah cempedak, gula pasir akan dimasak dalam air mendidih hingga mengental. Menggunakan kompor gas lempok bisa dimasak dalam waktu dua jam lebih.
“Lempok yang sudah mengental akan didinginkan lalu dibungkus memakai daun, plastik dan kertas minyak,” terangnya.
Lempok yang sudah didinginkan bisa disantap langsung seperti dodol. Pengawetan lempok dalam lemari pendingin akan membuat ia bisa menikmati cempedak dalam bentuk kue.
Rasa legit, harum pada kue lempok bisa dinikmati dalam kondisi segar atau digoreng sebelum disajikan. Lempok menurutnya jarang dibuat sehingga sejumlah perajin bisa menjualnya seharga Rp80.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
"kue" - Google Berita
February 29, 2020 at 08:05PM
https://ift.tt/3cmkNYT
Lempok Kue Musiman Berbahan Dasar Cempedak - Cendana News
"kue" - Google Berita
https://ift.tt/32MVXfu
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lempok Kue Musiman Berbahan Dasar Cempedak - Cendana News"
Post a Comment